Semarang, 25 Desember 2024 – Kota Semarang merayakankeindahan keberagaman melalui “Safari Natal Lintas Agama & Kepercayaan.” Dengan tema “Merayakan Hari PenuhKebahagiaan dan Keberkahan,” acara ini dimulai dengan Misa Malam Natal pada 24 Desember di Gereja Isa Almasih, Jalan Dr. Cipto, dan dilanjutkan dengan Open House di KeuskupanAgung Semarang pada keesokan harinya. Puluhan pemuda dari berbagai komunitas lintas agama hadir untukmenyemarakkan acara ini. Mereka berasal dari PersaudaraanLintas Agama (Pelita), Duta Damai Jawa Tengah, GusdurianUIN Walisongo, dan Himpunan Mahasiswa KepercayaanUNTAG. Kehadiran mereka menjadi simbol nyata toleransisekaligus dukungan kepada jemaat Kristiani.

Harmoni dalam Misa Malam Natal
Suasana hangat terasa di Gereja Isa Almasih saat pemuda lintas agama menghadiri Misa Malam Natal. Kehadiranmereka tidak hanya menunjukkan dukungan, tetapi juga memberikan pesan tentang pentingnya kerukunan di tengahkeberagaman. Setyawan Budi, Koordinator Pelita, menjelaskan bahwa kegiatan Safari Natal ini telah menjaditradisi sejak 2019. Menurutnya, acara ini adalah cara efektifuntuk membangun dialog langsung antaragama, terutamapada momen Natal yang penuh makna. Ia berharap tradisi initerus berlanjut dan menginspirasi masyarakat untuk menjagakerukunan.

Pendeta Goenawan Susanto dari Gereja Isa Almasihmenyampaikan apresiasinya kepada pemuda lintas agama yang hadir. Menurutnya, kunjungan ini mencerminkan eratnyapersaudaraan di antara sesama warga bangsa. Kehadiranmereka membawa pesan damai dan harapan baru bagikomunitas Kristiani di Semarang. Jemaat gereja pun merasadikuatkan oleh solidaritas yang ditunjukkan komunitas lintasagama. Ini membuktikan bahwa perbedaan agama dan keyakinan dapat menjadi fondasi kuat untuk persatuan.
Open House Keuskupan Agung Semarang
Keesokan harinya, Open House digelar di Keuskupan Agung Semarang sebagai bagian dari Safari Natal. Gedung Keuskupan di Jalan Pandanaran menjadi tempat pertemuanmasyarakat dari berbagai latar belakang. Romo Silvester Susianto Budi, MSF, menjelaskan bahwa Open House iniadalah wujud nyata harmoni dalam keberagaman. Ia berharapacara ini dapat mempererat hubungan lintas agama dan menguatkan semangat persatuan. Selain menjadi ajangsilaturahmi, kegiatan ini juga menggambarkan semangat Natal yang penuh kebersamaan.
Tema Natal tahun ini, “Marilah Sekarang Kita Pergi keBetlehem,” yang diambil dari Lukas 2:15, mengingatkan umatuntuk menemukan kehadiran Tuhan dalam setiap aspekkehidupan. Romo Silvester menyampaikan harapannya agar tema ini memberikan inspirasi dan semangat baru untukmenghadapi masa depan. Safari Natal menjadi cerminan nyatadari pesan tema tersebut, terutama dalam memperkuatharmoni di tengah keberagaman. Generasi muda diharapkanterus menjadi pelopor dalam menumbuhkan toleransi sejakdini. Dengan semangat ini, harapan untuk masa depan yang lebih damai semakin terasa nyata.
Generasi Muda sebagai Teladan Toleransi
Kehadiran pemuda lintas agama dalam Safari Natal mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya membanguntoleransi sejak usia dini. Melalui interaksi langsung, merekamenunjukkan bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekuatan untuk menciptakan persatuan. “Generasimuda harus menjadi contoh dalam menciptakan harmoni di tengah perbedaan,” ujar Setyawan Budi. Dengan cara ini, semangat perdamaian dapat terus ditularkan kepada generasiberikutnya. Safari Natal menjadi momen bagi para pemuda untuk memperlihatkan komitmen mereka terhadap persatuandan kerukunan.
Safari Natal 2024 menggambarkan Semarang sebagai kotayang memprioritaskan harmoni dan kerukunan. PendetaGoenawan mengajak masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai toleransi di tengah keberagaman. “Mari kita ciptakanlingkungan yang damai agar semua merasa nyaman di kotaini,” ujarnya. Tradisi Safari Natal ini tidak hanya mempererathubungan lintas agama, tetapi juga mengingatkan bahwaperbedaan adalah bagian dari kekayaan bangsa. Dengansemangat Natal, masyarakat Semarang diajak untuk terusmenjaga keberagaman sebagai landasan perdamaian.


