Jaringan Masyarakat Jawa Tengah, yang tergabung dalam Posko Bersama #SalingJaga mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada warga yang terdampak bencana banjir di Desa Tunjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah Rabu (20/07). Kegiatan ini diikuti oleh beberapa perwakilan organisasi, lembaga, dan komunitas lintas agama dan kepercayaan di Jawa Tengah.
Setyawan Budy dari Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) menuturkan bahwa kegiatan pendistribusian bantuan tersebut ialah wujud empati kepada para korban bencana banjir yang terjadi di Pati.
“Kami sangat berempati terhadap peristiwa banjir yang terjadi di Desa Tunjungrejo, harapannya melalui sedikit bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terdampak bencana banjir,” tutur pemuda yang akrab disapa Wawan ini.
Paket bantuan diterima langsung oleh warga yang terkena dampak bencana banjir. Penyerahan bantuan diawali secara simbolik kepada 6 warga yang rumahnya terdampak paling parah sampai hilang tak bersisa. Nantinya pendistribusian akan dilakukan dari kediaman KH. Taslim Syahlan (Ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah) yang sekaligus menjadi basecamp Posko Bersama #SalingJaga setelah sebelumnya dilakukan pendataan warga yang benar-benar terdampak dan membutuhkan bantuan.
Bantuan yang diberikan berupa beras sejumlah 1 ton, 1000 paket minuman sachet, 5 karton mie instan, dan 50 perlengkapan mandi. Bantuan diperoleh dari donasi beberapa organisasi, lembaga, dan komunitas lintas agama dan kepercayaan di Jawa Tengah.
Kasmani, salah satu warga Desa Tunjungrejo yang terdampak banjir, mengucapkan terima kasih kepada relawan dari Posko Bersama #SalingjJga atas bantuan yang diberikan kepada warga.
“Bantuan ini sangat berarti bagi kami yang terkena banjir yang datangnya tiba-tiba ini”, kata Kasmani. Ia menceritakan bahwa hampir seluruh bagian rumahnya tidak bersisa, termasuk 12 rumah warga lainnya beserta isinya di Desa Tunjungrejo tidak bisa diselamatkan karena terbawa arus banjir.

“Yang rumahnya rusak parah sampai tak bersisa ada 12 orang di desa ini, rumah saya salah satunya. Bahkan kendaraan juga ikut terbawa banjir,” ungkap Kasmani.
Banjir menerjang sejumlah desa di Kecamatan Margoyoso pada Kamis dini hari (14/7), diantaranya yang terdampak paling parah adalah Desa Tunjungrejo, Desa Cebolek, dan Desa Bulumanis. Kasmani menjelaskan saat ini warga yang rumahnya rusak berat masih mengungsi ke rumah kerabat yang berada di desa tetangga. “Kami mengungsi di rumah kerabat, kebetulan rumahnya kebanyakan di desa tetangga tidak begitu jauh,” ujar Kasmani.
Posko Bersama #SalingJaga diinsiasi oleh sejumlah organisasi, lembaga, dan komunitas lintas agama dan kepercayaan di Jawa Tengah, di antaranya yaitu, Persaudaraan Lintas Agama (Pelita), Humanity First Indonesia, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah, Generasi Muda FKUB Provinsi Jawa Tengah, Perempuan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME Indonesia (Puanhayati) Provinsi Jawa Tengah, Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) Provinsi Jawa Tengah, Walhi Provinsi Jawa Tengah, Nandur Tresna, Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (Komisi HAK) Kevikepan Semarang, GUSDURian Semarang, dan Korps Pergerakan Islam Indonesia Putri (KOPRI) Universitas Wahid Hasyim Semarang. Posko Bersama #SalingJaga berdiri sejak awal pandemi Covid-19 dan sampai hari ini masih aktif mendistribusikan bantuan kemanusiaan di lingkup Jawa Tengah.
“Harapannya Posko Bersama #SalingJaga akan semakin aktif dan terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,” pungkas Wawan mengakhiri sesi wawancara.
(Solikhatun Khasanah)





